Kamis, 26 Desember 2013

Kisah Pengorbanan Seorang Ibu Bermata Satu !




Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan. Keesokan harinya di sekolah

"Ibumu hanya punya satu mata?!?!" Ieeeeee, jerit seorang temanku. Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, "Bu. Mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!" Ibuku tidak menyahut.

Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini. Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.

Malam itu..

Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya.

Saya memandangnya sejenak, dan kemudian berlalu. Akibat perkataanku tadi, hatiku tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.

Kemudian aku belajar dengan tekun. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu.

Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak.

Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku.

Kebahagian ini bertambah terus dan terus, ketika..

Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku. Masih dengan satu matanya. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku. Kataku, "Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!!" Untuk membuatnya lebih dramatis, aku berteriak padanya, "Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku! !" "KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!"

Ibuku hanya menjawab perlahan, "Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat," dan ia pun berlalu. Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega.

Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.

Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura.

Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor. Akupun pergi ke sana .. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja. Di sana , kutemukan ibuku tergeletak dilantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya. Sepucuk surat untukku.

"Anakku..Kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan..aku tidak akan pergi ke Singapura lagi..

Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau.. Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku.

Kau tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka aku berikan mataku untukmu. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu.

Ketika kau marah padaku.. Aku hanya membatin sendiri, "Itu karena ia mencintaiku" Anakku! Oh, anakku!"

Pesan ini memiliki arti yang mendalam dan disebarkan agar orang ingat bahwa kebaikan yang mereka nikmati itu adalah karena kebaikan orang lain secara langsung maupun tak langsung. Berhentilah sejenak dan renungi hidup Anda!

Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu untuk mendoakan ibu Anda!






Cerita asli ada di bawah :



I Hate My Mother !

My mom only had one eye. I hated her... she was such an embarrassment.
She cooked for students & teachers to support the family.
There was this one day during elementary school where my mom came to say hello to me.
I was so embarrassed. How could she do this to me?
I ignored her, threw her a hateful look and ran out.
The next day at school one of my classmates said,
"EEEE, your mom only has one eye!"
I wanted to bury myself.
I also wanted my mom to just disappear.
So I confronted her that day and said, " If you're only gonna make me a laughing stock, why don't you just die?!!!"
My mom did not respond...
I didn't even stop to think for a second about what I had said, because I was full of anger. I was oblivious to her feelings.
I wanted to be out of that house, and have nothing to do with her.
So I studied really hard, got a chance to go to Singapore to study.
Then, I got married. I bought a house of my own. I had kids of my own.
I was happy with my life, my kids and the comforts
Then one day, my mother came to visit me.
She hadn't seen me in years and she didn't even meet her grandchildren.
When she stood by the door, my children laughed at her, and I yelled at her for coming over uninvited.
I screamed at her, "How dare you come to my house and scare my children!" GET OUT OF HERE! NOW!!!"
And to this, my mother quietly answered, "Oh, I'm so sorry. I may have gotten the wrong address," and she disappeared out of sight.
One day, a letter regarding a school reunion came to my house in Singapore.
So I lied to my wife that I was going on a business trip.
After the reunion, I went to the old shack just out of curiosity.
My neighbors said that she died.
I did not shed a single tear.
They handed me a letter that she had wanted me to have.
"My dearest son, I think of you all the time. I'm sorry that I came to Singapore and scared your children.
I was so glad when I heard you were coming for the reunion.
But I may not be able to even get out of bed to see you.
I'm sorry that I was a constant embarrassment to you when you were growing up.
You see........when you were very little, you got into an accident, and lost your eye.
As a mother, I couldn't stand watching you having to grow up with one eye.
So I gave you mine.
I was so proud of my son who was seeing a whole new world for me, in my place, with that eye.

With my love to you,

Your mother.

This is really upsetting!! I know we've all talked back or said stuff that we didn't mean to our parents. I just hope that everyone will cherish what they have before it's gone!





Follow On Twitter