Jumat, 17 Januari 2014

Inilah Prestasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Indonesia









Menkominfo Tifatul Sembiring menjadi pembicara utama dalam suatu seminar internasional dengan topik Leveraging Mobile Growth to Support The Socio Economic Development of Asia Pacifics Developing Markets.

Dalam event yang masih menjadi bagian Mobile World Congress 2013 Barcelona tersebut, bertindak selaku moderator adalah Rohan Samarajiva (Chair & CEO LIRNEasia). Adapun para nara lain adalah Supun Weerasinghe (Chief Strategy Officer, Regulatory & Business Transformation Officer, Axiata Group) dan John Stefanac (President South East Asia & Pacific Qualcomm).

Menurut Gatot S. Dewa Broto, Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo, ada sejumlah hal pokok yang menjadi concern dan bahasan dalam seminar tersebut.

Seperti jenis layanan apa yang mendorong percepatan pembangunan socio ekonomi di kawasan tersebut? Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung secara penuh terhadap model-model bisnis baru yang perlu dikembangkan? Serta indikator apa yang oleh para pengambil kebijakan dari lintas kementerian dapat tunjukkan bagi implementasi untuk mendorong percepatan pembangunan nasioal masing-masing? jelas Gatot, yang turut serta menemani Menkominfo di MWC 2013.

Sejumlah isu strategis tersebut dinilai sangat relevan dengan kebutuhan saat ini. Sebagai informasi, ini adalah untuk yang ketiga kalinya Menkominfo Tifatul Sembiring diundang sebagai pembicara di event yang bergengsi ini, setelah sebelumnya di tahun 2010 dan 2012.

Dalam paparannya selama 15 menit, Menkominfo mengatakan bahwa Indonesia sebagai salah satu bagian dari kawasan Asia yang sedang samgat booming ekonominya ini terimbas secara positif bagi percepatan pertumbuhan ekonominya, kata Gatot, coba memaparkan presentasi Menkominfo.

Itulah sebabnya, mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia di antaranya yang paling utama ditopang oleh sektor komunikasi dan transportasi sebagai yang paling tinggi pertumbuhannya (lebih dari 10%) dibanding sektor-sektor lainnya, bahkan pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran lebih dari 6%.

Maka wajar jika pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo dengan berbagai instansi terkait sangat serius untuk tidak hanya memanfaatkan momentum strategis tersebut, juga mendorong para pemamgku kepentingan untuk lebih intens dalam mendorong konektivitas, lanjutnya.

Selain itu, di panggung MWC ini, Tifatul pun dengan bangga memaparkan sejumlah prestasi pengembangan telekomunikasi di Indonesia baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun berbagai pihak terkait.

Meskipun sebelumnya harus menghadapi kendala yang tidak kecil dibandingkan negara-negara lain. Mulai dari faktor geografis hingga keterbatasan anggaran.

Tetapi, lanjut Tifatul, itu tidak menjadi halangan karena segala daya upaya telah dilakukannya dengan ekstra keras mulai dari percepatan penuntasan penggelaran Palapa Ring, percepatan pembangunan akses telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia, pengembangan road map broadband nasional Indonesia, dukungan pada sektor infrastruktur dan konten ICT melalui ICT Pura dan Indonesia ICT Award rutin setiap tahun dan lain sebagainya.

Belum lagi kaitannya dengan percepatan digitalisasi televisi, lanjut Tifatul, seperti disampaikan Gatot.

Singkat cerita, Menkominfo ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak ingin menyia-nyiakan momentum pertumbuhan ekonomi untuk mengejar ketertinggalan pengembangan ICT di Indonesia, yang mungkin bisa diambil pengalamannya oleh negara-negara sedang berkembang lainnya.

Bahkan karena dianggap cukup fenomenal, moderator sempat meminta Menkominfo berbagi kisah sukses dalam pengembangan 3G yang notabene belum sepenuhnya dilakukan oleh beberapa negara di sekitarnya. Apalagi baru tiga hari lalu pengumuman hasil seleksi 3G itu diumumkan secara terbuka dan transparan, Gatot menandaskan.

Follow On Twitter